Sabtu, 20 November 2010

Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan sambil kuliah?

Bagaimana cara mendapatkan pekerjaan sambil kuliah?



Cara cari kerjaan sambil kuliah sehingga bisa sukses dua-duanya:


1.            Ambil kerjaan yg memakai sift sehingga jadwal bisa disesuaikan dengan jadwal kuliah

2.            Cari kerja yang atasan (boss) bisa diajak diskusi atau bisa diajak komunikasi sehingga jika sewaktu-waktu  membutuhkan perubahan jadwal seperti ujian tidak sulit meminta ijin

3.            Pada saat mau di terima kerja harus membuat komitmen atau pemberitahuan yang jelas mengenai kondisi kuliah, sehingga tidak terjadi kesalahan komunikasi

4.            Cari kerja yang sesuai dengan hobi atau kesenangan diri sendiri, sehingga tidak akan menjadi beban mental selama melakukan 2 hal bersamaan


Tambahan yang bs lebih menguntungkan:


1.            sebaiknya mencari kerja yang sesuai dengan bidang perkuliahan anda sehingga pada saat skripsi perusahaan tempat anda bekerja bisa digunakan sebagai bahan skripsi

2.            cari lah tempat kerja yang sama dengan bidang kuliah anda sehingga apabila anda sudah selesai kuliah kemungkinan anda tidak perlu mencari pekerjaan lagi

3.            carilah pekerjaan yang perusahaan tersebut mendukung kuliah anda dan bersedia memberikan beasiswa

Mencari Pekerjaaan yang Ideal

Mencari Pekerjaaan yang Ideal


Mencari pekerjaan ideal itu susah-susah gampang. Banyak orang yang merasa terjebak dengan pekerjaan yang sudah didapatkannya. Karena tidak sesuai dengan pendidikan, atau jam kerja yang terlalu mengikat, suasana kerja yang tidak menyenangkan, dan banyak lagi hal yang membuat orang merasa kurang puas dengan pekerjaannya. Lantas bagaimana memilih pekerjaan yang ideal itu? Berikut ini sedikit tips yang mungkin bisa membantu anda mendapatkan pekerjaan yang sesuai harapan. 


Kenali potensi diri

Cobalah untuk introspeksi. Kenali kelebihan dan kekurangan diri. Terimalah segala kekurangan Anda, dan jangan menipu diri. Bebaskan fantasi tentang pekerjaan serta lingkungan kerja yang Anda idamkan. Sehingga Anda punya gambaran yang pasti pekerjaan apa saja yang tepat. Setelah itu sesuaikan dengan potensi Anda apakah sesuai dengan pekerjaan tersebut. Melakukan pekerjaan yang Anda sukai kemungkinan akan sukses lebih besar dari pada melakukan pekerjaan yang tidak disukai. 


Sesuai Kepribadian

Carilah pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian anda. Misalnya, bila anda seorang yang supel, ramah, mudah bergaul, mungkin anda cocok dengan pekerjaan yang banyak berhubungan publik seperti marketing, humas, wartawan customer service dan lain-lain. Atau bila anda seorang yang tertutup, pemalu, anda akan merasa lebih aman mengerjakan pekerjaan di belakang meja seperti administrasi, atau akunting. 


Idealisme dan pola kerja.

Setiap orang pasti mempunyai idealisme sendiri. Bagi Anda yang mempunyai idealisme tinggi dan menyukai pola kerja bebas alias tidak dibatasi jam kerja. Anda bisa memilih pekerjaan lapangan atau tim kreatif yang tak terbatasi jam kerja. Atau bahkan melakukan kerja lepas atau Freelance. Jika Anda termasuk jenis seperti di atas jangan pernah memaksakan kerja dalam lingkungan kerja yang terpola dan terbatasi waktu apalagi deadline. Anda tidak akan enjoy dan buntutnya akan stres. 


Buatlah Daftar Prioritas
Buatlah daftar prioritas pekerjaan idaman Anda. Tulis masing-masing kriteria dari diri Anda yang masuk. Misalnya: hobby, kelebihan, kekurangan diri dan pendidikan. Sehingga Anda akan tahu apakah pekerjaan tersebut cocok dengan Anda. Misalnya, apa saja yang mendukung Anda untuk memilih pekerjaan sebagai public relation. Kemudian pilih yang faktor pendukungnya banyak.

Dengar Saran Teman 

Ada baiknya Anda juga mendengarkan dan mempertimbangkan saran orang lain mengenai pekerjaan Anda. Biasanya orang lain lebih tahu hasil kerja Anda dari diri Anda sendiri. Anda akan berpikiran bahwa selama ini telah bekerja baik, padahal orang lain menganggap kurang. 


Pilih dan Tekuni            

Begitu Anda mendapatkan pekerjaan yang sesuai, kerjakan pekerjaan tersebut sepenuh hati. Orang yang mencintai pekerjaannya akan tercermin lewat hasil kerjanya. Anggap saja melakukan kegiatan favorit Anda. Dijamin pekerjaan akan ringan dan Anda akan sukses. (Berbagai Sumber)

Tetap positif selama mencari pekerjaan

Tetap positif selama mencari pekerjaan



Jika Anda ingin memperoleh pekerjaan dengan cepat, surat penolakan, sebagus apapun kata-kata di dalamnya, tentunya akan amat menimbulkan depresi,. Jika ekspektasi Anda lebih realistis, Anda pasti tahu bahwa Anda mungkin akan menerima sejumlah surat penolakan sebelum Anda memperoleh tawaran pekerjaan yang sesungguhnya. Anda bahkan dapat menjadikannya sebagai tebakan : berapa banyak surat penolakan yang akan Anda terima?


Tips-tips berikut ini akan membantu mendorong semangat Anda selama mencari kerja, tak peduli berapa lama Anda mencari pekerjaan.


1.            Manfaatkan setiap surat penolakan sebagai kesempatan untuk belajar
 
Cara:teleponlah dan tanyakan dengan sopan pada perusahaan mengenai feedback atas surat lamaran serta wawancara Anda. Jika menemukan kesalahan, ini dapat gunakan sebagai bahan koreksi sebelum Anda melamar untuk peluang selanjutnya.


2.            Tetaplah banyak belajar dan mencari tahu.
Cara:banyaklah membaca mengenai trend serta hal-hal yang terkait dengan pekerjaan serta minat Anda. Ambillah kursus singkat ataupun pelatihan khusus. Hadirilah konferensi, workshops serta seminar guna menjamin agar keahlian serta pengetahuan Anda selalu up-to-date.


3.            Bicarakan usaha Anda dalam mencari pekerjaan
 
Cara:bicarakan usaha Anda dalam mencari pekerjaan dengan keluarga, teman serta profesional seperti konselor, psikiater, guru, pemimpin agama, dll. Mencari pekerjaan seringkali melibatkan perubahan emosi dan membicarakannya dengan orang lain akan sangat menolong.


4.            Jangan berpikir pesimis
Cara:jangan gunakan kata-kata seperti “tidak bisa”, “tidak bisa”, “tak punya harapan”, “tidak mungkin”, dll. Berpikirlah positif ; “ya, saya bisa”, katakan pada diri Anda sendiri: “saya pasti bisa” bukannya “seandainya saya bisa”.
5.            Terimalah pekerjaan sementara.
 
Cara:terimalah pekerjaan sementara jika Anda membutuhkan uang ataupun pengalaman. Itu bisa saja kerja kontrak, proyek sementara, kerja paruh waktu ataupun pekerjaan diluar kualifikasi Anda. Pekerjaan sementara akan membantu membuat Anda tetap semangat serta memberikan tambahan terbaru bagi lamaran Anda. Jika perusahaan tertarik dengan pekerjaan Anda, di masa yang akan datang mereka dapat menawarkan pekerjaan lain bagi Anda.


6.            Kerja sosial .
 
Cara:lakukan kerja sosial yang membuuthkan keahlian Anda, serta memberikan pengalaman atau bahkan kontak yang terkait dengan pekerjaan yang Anda inginkan.


7.            Hargailah dirimu sendiri.
 
Cara:hargailah diri Anda sendiri yang telah berusaha keras untuk mendapatkan pekerjaan. Sebagai contoh, luangkan waktu untuk melakukan sesuatu yang benar-benar Anda sukai.


8.            Tetap aktif.
 
Cara:nikmati kegiatan-kegiatan di luar ruangan seperti lintas alam, bersepeda, berenang, ski, joging, berkebun, atau apapun yang Anda sukai. Cukup sepuluh menit bergerak di udara terbuka dapat membantu Anda merasa dunia begitu berbeda..


9.            Bersikap baik pada diri sendiri.
 
Cara:mungkin saja Anda merupakan orang yang sering mengkritik diri sendiri. Berikan break bagi diri Anda dan carilah sisi lucu dari diri Anda untuk Anda tertawakan.

Tetap Optimis Saat Mencari Pekerjaan

Tetap Optimis Saat Mencari Pekerjaan


Siapa bilang mencari pekerjaan itu gampang? Rasanya kalimat itu sering sekali diucapkan oleh semua orang dengan merujuk pada kenyataan yang ada sekarang ini. Namun tahukah anda bahwa rasa frustrasi menunggu datangnya panggilan itu jauh lebih menyiksa? Hal itu dikarenakan ketidakpastian yang melanda, yang membuat perasaan jadi tidak karuan. Memang banyak orang yang memilih untuk bersikap masa bodoh dan cuek, namun berapa lama sih hal itu bisa bertahan, apalagi kalau panggilan itu tidak kunjung datang?


Jangan remehkan rasa frustrasi ini, karena efeknya bisa panjang. Bisa-bisa saat anda benarbenar mendapat panggilan, lamaran anda ditolak hanya karena pembawaan atau raut muka anda yang kusut sebagai efek lanjutan dari rasa kesal tersebut. Mempertahankan keyakinan dan motivasi memang sangat vital dalam fase ini, namun dengan kiat-kiat berikut, pertahankan pemikiran positif anda.


1.            Rajin- rajinlah ngobrol dengan teman

Akan lebih baik bila dalam situasi sulit seperti ini, anda mempunyai seorang teman sebagai tempat curhat. Ingat-ingatlah saran-saran yang diberikannya, siapa tahu bermanfaat bagi anda. Atur waktu teratur untuk bertemu dan berdiskusi, semakin banyak masukan yang diberikan semakin baik bagi anda.


2.            Buat catatan

Tetaplah hidup teratur dengan menyimpan catatan-catatan tentang nomor telepon atau kapan dan kemana saja kita mengirim lamaran pekerjaan. Dengan mencatat hal-hal kecil namun penting tersebut, akan lebih mudah saat melakukan follow-up.
3.            Bagi waktu dengan baik
Atur dan tentukan berapa lama waktu yang akan dihabiskan untuk membuat surat
lamaran yang akan dikirimkan, melakukan riset pasar melalui website atau hal- hal lain yang menyangkut lamaran pekerjaan. Dengan begitu, kita tidak berharap terlalu banyak atau merasa kecewa saat tidak mampu menyelesaikan apa yang telah ditargetkan tepat pada waktunya.


4.            Tentukan tujuan

Motivasi adalah hal yang paling penting dalam mempertahankan harapan dan tidak putus asa, jadi jangan buat target yang terlalu muluk-muluk. Tetaplah realistis dan berusahalah untuk dapat konsisten menjalankannya. Sebagai contoh, jangan sampai anda berencana untuk melakukan puluhan kali telepon dalam satu hari — anda hanya akan menjadi depresi bila target tersebut tidak tercapai.
5.            Perkuat keyakinan diri
jangan biarkan diri anda larut dalam frustrasi berkepanjangan! Bila anda memerlukan peralatan kosmetik baru (parfum atau lipstick misalnya), makan dessert yang enak, atau melakukan massage hanya supaya anda merasa lebih baik, lakukan saja. Lakukan apapun yang bisa membuat perasaan anda lebih baik, sejauh hal itu tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Dengan begitu, saat dipanggil untuk wawancara anda dapat tampil lebih percaya diri dan tenang.


6.            Kumpul dengan teman-teman

Sediakan waktu misalnya sekali dalam seminggu atau sebulan untuk berkumpul dengan teman-teman anda (yang mungkin senasib), tanya perkembangan masing-masing termasuk menjelaskan tentang perkembangan anda sendiri. Usahakan agar suasana berlangsung santai dan tidak mengeluarkan banyak uang. Ingatlah bahwa tidak ada orang yang berusaha mencari lowongan selama 24 jam, jadi tetaplah bergaul!

Pengertian Etika dan Etiket

1.      Pengertian Etika

Dari sisi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata latin"ethicus" dan dalam bahasa Yunani disebut "ethicos" yang berarti kebiasaan. Dengan demikian, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Lambat laun pengertian in berubah, bahwa etika merupakan ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Etika tergolong ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Etika juga merupakan cabang filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang memkai istilah filsafat etika, filsafat moral, atau filsafat susila. Sehingga etika juga dapat diartikan sebagai penyelidikan filosofis mengenai kewajiban-kewajiban manusia, dan hal-hal yang baik dan buruk. Etika tidak membahas manusia, melainkan membahas bagaimana manusia itu seharusnya bertingkah laku yang benar. Etika adalah cabang dari aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar atau dalam pengertian lain tentang moral dan immoral.
Etika disebut juga filsafat moral merupakan cabang filsafat yang berbicara tentang tindakan manusia. Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan bagaimana manusia harus bertindak. Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma, diantaranya norma hukum, norma moral, norma agama dan norma sopan santun. Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan, norma agama berasal dari agama, norma moral berasal dari suara hati dan norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari.

Macam-macam etika

Etika dapat di bedakan menjadi tiga macam, yaitu:
  1. Etika sebagai ilmu, merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian dari perbuatan seseorang.
  2. Etika dalam arti perbuatan, merupakan perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang dikatakan etis apabila orang itu berbuat kebajikan.
  3. Etika sebagai falsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.
Mungkin anda sering mendengar istilah ini; descriptiptive ethics, normative ethics dan philosophy ethics. Maksudnya adalah:
  • Descriptive ethics, ialah gambaran-gambaran atau lukisan tentang etika.
  • Normative ethics, ialah norma-norma tertentu tentang etika agar seseorang dapat dikatakan bermoral.
  • Philosophy ethics, ialah etika sebagai filsafat, yang menyelidiki kebenaran. Artinya mencari keterangan yang benar, ukuran-ukuran yang baik dan yang buruk bagi tingkah laku manusia, serta ingin mencari norma-norma, ukuran-ukuran mana susila itu, tindakan mana yang dianggap paling baik.
Etika Pribadi dan Etika Sosial
  • Etika pribadi, misalnya: Seseorang yang berhasil dalam usahanya sehingga menjadi seseorang yang kaya raya. Ia disibukkan dengan usahanya sehingga lupa akan diri pribadinya sebagai umat Tuhan. Ia mempergunakan kekayaan dan kelebihannya untuk tindakan yang dilarang agama. Dari segi usaha, memang ia berhasil tapi ia gagal dalam mengembangkan etika perilaku pribadinya.
  • Etika sosial, misalnya: Seorang pejabat pemerintahan dipercaya untuk mengelola keuangan negara. Pejabat tersebut ternyata melakukan penggelapan uang negara untuk kepentingan pribadinya, dan tidak dapat mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya kepada pemerintah dan rakyat. Maka perbuatan pejabat tersebut sebenarnya telah merusak etika sosial.

2. Etiket
  
Pengertian Etiket

Serupa tapi tak sama. Kedua istilah tersebut memang hampir sama pengertiannya, tetapi tidak sama dengan dalam hal titik berat penerapan atau pelaksanaannya, yang satu lebih luas daripada yang lain. Istilah etiket, berasal dari kata Perancis etiquette, yang berarti undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Perancis saat mengadakan pesta. Dalam perkembangan selanjutnya, istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di kantor dan kesopan santunannya. Etiket merupakan sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tertulis, namun sangat penting untuk diketahui oelh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan itu.
Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenal tingkah laku individual dalam masyarakat beradab; merupakan tata cara formal atau tata krama lahiriah untuk mengatur relasi antarpribadi, sesuai dengan status sosial masing-masing individu.

Nilai-nilai yang mendukung Etiket
  1. Nilai-nilai kepentingan umum,
  2. Nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan,
  3. Nilai kesejahteraan,
  4. Nilai-nilai kesopanan, harga menghargai,
  5. Nilai diskresi (discretion=pertimbangan), penuh pikir, mampu membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh dikatakan/tidak dirahasiakan.
Etiket lebih menitikberatkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket sering disebut juga tata krama, yakni kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar manusia setempat. Tata berarti adat, norma dan peraturan, sedangkan krama berarti sopan santun, bahasa yang taklim, kelakuan, tindakan, perbuatan. Jadi tata krama berarti sopan santun atau kebiasaan sopan santun. Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang bersifat jasmaniah maupun rohaniah.
Etika dan Etiket
Etika (ethics) berarti moral sedangkan etiket (etiquette) berarti sopan santun. Persamaan antara etika dengan etiket yaitu:
  • Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai hanya mengenai manusia, tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika maupun etiket.
  • Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Adapun perbedaannya adalah :
  • Etiket menyangkut cara melakukan suatu perbuatan. Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Etika tidak terbatas pada cara melakukan suatu perbuatan, justru etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
  • Etiket hanya berlaku untuk pergaulan. Etika selalu berlaku walaupun tidak ada orang lain.
  • Etiket bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain. Etika lebih absolut. Perintah seperti “jangan berbohong”, “jangan mencuri” merupakan prinsip etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
  • Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriah saja sedangkan etika memandang manusia dari segi dalam. Penipu dapat saja bertutur kata dengan lembut, berarti memegang etiket, namun itu dilakukan untuk menipu, berarti mempunyai etika tidak baik. Orang munafik biasanya selalu mempunyai etiket yang baik namun etikanya selalu tidak baik karena apa yang ada di dalam berbeda dengan apa yang dikeluarkan.
Pengertian moral

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik. Demoralisasi berarti kerusakan moral.

Menurut asal katanya moral dari kata mores dari bahasa latin, kemudian diterjemahkan menjadi "aturan kesusilaan". Dalam bahasa sehari-hari, yang dimaksud dengan kesusilaan bukan mores tetapi petunjuk-petunjuk untuk kehidupan sopan santun, dan tidak cabul. Jadi, moral adalah aturan kesusilaan, yang meliputi norma kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik, sila berarti dasar-dasar prinsip-prinsip atau peraturan-peraturan hidup. Jadi, susila berarti peraturan-peraturan hidup yang lebih baik.

Macam-macam moral

Moral dapat dibedakan menjadi dua bagian, yakni;
  1. Moral Murni, adalah moral yang yang terdapat pada setiap manusia sebagai suatu pengejawantahan dari pencarian ilahi. Moral seperti ini disebut juga hati nurani.
  2. Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran berbagai ajaran filosofis, agama , adat , yagn menguasai pemutaran manusia.
Hubungan antara Etika dan Moral

Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik, hal yang tidak baik, sedangkan Etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral itu. Etika adalah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban manusia serta hal yang baik dan yang tidak baik. Bidang inilah yang selanjutnya disebut bidang moral.

Objek etika adalah pernyataan-pernyataan moral. Oleh karena itu etika dapat juga dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral. Jadi pembahasan etika jauh lebih mendalam daripada moral.
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat
pada sekelompok manusia. Ajaran moral mengajarkan bagaimana orang harus hidup. Ajaran moral merupakan rumusan sistematik terhadap anggapan tentang apa yang bernilai serta kewajiban manusia.
Etika merupakan ilmu tentang norma, nilai dan ajaran moral. Etika merupakan filsafat yang merefleksikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai 5 ciri khas yaitu bersifat rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif (tidak sekadar melaporkan pandangan moral melainkan menyelidiki bagaimana pandangan moral yang sebenarnya).

Pluralisme moral diperlukan karena:
  • Pandangan moral yang berbeda-beda karena adanya perbedaan suku, daerah budaya dan agama yang hidup berdampingan
  • Modernisasi membawa perubahan besar dalam struktur dan nilai kebutuhan masyarakat yang akibatnya menantang pandangan moral tradisional
  • Berbagai ideologi menawarkan diri sebagai penuntun kehidupan, masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus hidup.
Moralitas
Ajaran moral memuat pandangan tentang nilai dan norma moral yang terdapat di antara sekelompok manusia. Adapun nilai moral adalah kebaikan manusia sebagai manusia. Norma moral adalah tentang bagaimana manusia harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia. Ada perbedaan antara kebaikan moral dan kebaikan pada umumnya. Kebaikan moral merupakan kebaikan manusia sebagai manusia sedangkan kebaikan pada umumnya merupakan kebaikan manusia dilihat dari satu segi saja, misalnya sebagai suami atau isteri.
Moral berkaitan dengan moralitas. Moralitas adalah sopan santun, segala sesuatu yang berhubungan dengan etiket atau sopan santun. Moralitas dapat berasal dari sumber tradisi atau adat, agama atau sebuah ideologi atau gabungan dari beberapa sumber.


Etika dan Moralitas

Etika bukan sumber tambahan moralitas melainkan merupakan filsafat yang mereflesikan ajaran moral. Pemikiran filsafat mempunyai lima ciri khas yaitu
rasional, kritis, mendasar, sistematik dan normatif.
Rasional berarti mendasarkan diri pada rasio atau nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa perkecualian.
Kritis berarti filsafat ingin mengerti sebuah masalah sampai ke akar-akarnya, tidak puas dengan pengertian dangkal.
Sistematis artinya membahas langkah demi langkah.
Normatif menyelidiki bagaimana pandangan moral yang seharusnya.


Etika dan Agama

Etika tidak dapat menggantikan agama. Agama merupakan hal yang tepat untuk memberikan orientasi moral. Pemeluk agama menemukan orientasi dasar kehidupan dalam agamanya. Akan tetapi agama itu memerlukan ketrampilan etika agar dapat memberikan orientasi, bukan sekadar indoktrinasi. Hal ini disebabkan empat alasan sebagai berikut:

1. Orang agama mengharapkan agar ajaran agamanya rasional. Ia tidak puas mendengar bahwa Tuhan memerintahkan sesuatu, tetapi ia juga ingin mengerti mengapa Tuhan memerintahkannya. Etika dapat membantu menggali rasionalitas agama.

2. Seringkali ajaran moral yang termuat dalam wahyu mengizinkan interpretasi yang saling berbeda dan bahkan bertentangan.

3. Karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan masyarakat maka agama menghadapi masalah moral yang secara langsung tidak disinggung-singgung dalam wahyu. Misalnya bayi tabung, reproduksi manusia dengan gen yang sama.

4. Adanya perbedaan antara etika dan ajaran moral. Etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional semata-mata sedangkan agama pada wahyunya sendiri. Oleh karena itu ajaran agama hanya terbuka pada mereka yang mengakuinya sedangkan etika terbuka bagi setiap orang dari semua agama dan pandangan dunia.


Istilah berkaitan

Kata etika sering dirancukan dengan istilah etiket, etis, ethos, iktikad dan kode etik atau kode etika.
Etika adalah ilmu yang mempelajari apa yang baik dan buruk. 

Etiket adalah ajaran sopan santun yang berlaku bila manusia bergaul atau berkelompok dengan manusia lain. Etiket tidak berlaku bila seorang manusia hidup sendiri misalnya hidup di sebuah pulau terpencil atau di tengah hutan.

Etis artinya sesuai dengan ajaran moral, misalnya tidak etis menanyakan usia pada seorang wanita.
Ethos artinya sikap dasar seseorang dalam bidang tertentu. Maka ada ungkapan

ethos kerja artinya sikap dasar seseorang dalam pekerjaannya, misalnya ethos kerja yang tinggi artinya dia menaruh sikap dasar yang tinggi terhadap pekerjaannya. 

Kode atika atau kode etik artinya daftar kewajiban dalam menjalankan tugas sebuah profesi yang disusun oleh anggota profesi dan mengikat anggota dalam menjalankan tugasnya.